Dilema WordPress 2020: Pakai Plugin vs Edit Kode

Content Protection by DMCA.com

Terakhir di Update July 2, 2020

Disini kita akan bahas tentang Pakai Plugin vs Edit Kode. Salah satu kekuatan utama wordpress adalah kendali penuh atas kustomisasi website yang kita punya. Mau buat desain apa pun, fungsi apa pun, ada plugin untuk semua kebutuhan kita. Kalau mau lebih advanced, bisa coding. Semuanya dapat dilakukan di wordpress. Lebih mudah dan lebih cepat ketimbang harus buat dengan framework sendiri.

Pakai Plugin vs Edit Kode
Pakai Plugin vs Edit Code

Mau bikin desain bagus, tinggal instal plugin. Mau bikin halaman cepat, tinggal instal plugin. Itulah kemudahan yang ditawarkan dan dirasakan oleh para pengguna WordPress. Bahkan untuk hal hal paling mudah sedikitpun, dapat dilakukan hanya dengan menginstal plugin.

Namun dibalik kemudahan tersebut, kadang para pengguna wordpress dilanda dilema. Apakah harus menggunakan plugin, atau menambahkan/mengedit kode functions.php.

Salah satu alasan dilema tersebut adalah tentang pengaruh kode atau plugin terhadap performa / kecepatan website. Apalagi banyak para pengguna WordPress sangat mendewakan skor ijo-ijo GTMetrix, Google PageSpeed, atau yang lagi tren sekarang Web.Dev Lighthouse.

Alasan Menggunakan Plugin

Keuntungan penggunaan plugin untuk kustomisasi website adalah karena kemudahan yang ditawarkan. Anda tidak harus memahami koding untuk menggunakan plugin atau membuat kustomisasi untuk website anda.

Penggunaan plugin juga tidak tergantung pada tema anda. Dalam artian ketika ada update untuk tema anda, fungsi dari plugin tersebut akan tetap bekerja. Ditambah lagi anda dapat menginstal plugin apapun tanpa khawatir merusak tampilan tema website anda.

Ketersediaan plugin wordpress juga sangat banyak, hampir semua yang anda pikirkan untuk kustomisasi website anda, maka dapat saya pastikan 90% pasti ada plugin untuk kebutuhan anda tersebut.

Namun dibalik keuntungan tersebut, ada beberapa kerugian dalam penggunaan plugin. Pertama adalah karena sanking banyaknya ketersediaan plugin dan juga fungsi plugin yang kadang terpisah, maka untuk kustomisasi terkecil saja kita dapat menggunakan banyak plugin. Ini dapat membuat website anda bloated dengan plugin-plugin yang sangat banyak.

Penggunaan plugin yang banyak juga dapat mengakibatkan incompability terhadap masing-masing plugin sehingga kustomisasi yang anda inginkan malah akan merusak website anda.

Anda bisa menggunakan plugin premium yang memiliki fitur banyak dalam satu plugin. Tetapi karena namanya premium, anda harus membayar biaya yang cukup mahal untuk itu.

Nah disini kadang para pengguna wordpress menggunakan plugin nulled (plugin premium yang didapatkan secara gratis / beli dengan harga dibawah kewajaran) yang dapat mengakibatkan websitenya terkena hack malware, salah satu yang paling sering adalah japanese keyword hack.

Nah disini untuk mengatasi masalah penggunaan plugin, maka saya sarankan gunakanlah plugin wajib sesuai kebutuhan anda. Jika anda membutuhkan kustomisasi yang besar maka gunakanlah plugin. Atau berani invest uang untuk plugin yang powerful.

Alasan menggunakan kode

Penggunaan kode pada functions.php dapat meminimalkan penggunaan plugin yang berlebihan. Anda juga dapat belajar mengenai struktur kode walau hanya modal copy paste.

Saya sendiri lebih memilih menggunakan kode untuk kustomisasi kecil atau kustomisasi yang ada source code nya. Alasan saya menggunakan kode adalah pertama untuk belajar, kedua adalah lebih luas untuk dicustom, dan ketiga adalah masalah keamanan.

Sementara kerugian penggunaan kode adalah ketika anda mengupdate tema, maka kode yang anda tambahkan bisa hilang. Tentu ini bisa diatas dengan penggunaan Child Theme atau penggunaan plugin Code Snippet.

Pakai Plugin vs Edit Kode?

Balik ke pertanyaan awal apakah penggunaan plugin yang banyak dapat mempengaruhi kecepatan wordpress? Jawabannya adalah iya. Dalam artian, gunakanlah plugin yang anda pakai. Jika tidak, maka wajib di nonaktifkan.

Apalagi jika anda menggunakan plugin page builder dan add-on nya. Anda pasti ingin mengaktifkan semua modul/fitur page builder dan add-on. Hal ini akan membuat website anda makin bloated, untuk itu nonaktifkanlah modul pada page builder dan add on yang tidak anda pakai.

Kedua adalah apakah harus menggunakan plugin atau edit kode saja? Gunakanlah plugin hanya untuk kustomisasi besar, plugin memiliki kode yang sama, atau gunakanlah kode jika plugin yang anda cari tidak tersedia.

Jika anda bisa melakukan koding, atau menemukan source code maka gunakanlah kode tersebut pada website anda. Salah satu contohnya adalah pada tutorial bikin penomoran otomatis ini.

Untuk orang awam seperti Saya ini maka terlebih dahulu saya cari plugin dulu baru kode. Untuk fungsi dan kustomisasi besar saya selalu pakai plugin. Tetapi untuk kustomisasi kecil saya berusaha mencari kode nya terlebih dahulu dan kemudian belajar.

Untuk penggunaan kode juga saya menggunakan plugin Code Snippet agar lebih rapi, teratur dan juga agar tidak hilang ketika saya mengupdate tema. Ini kombo powerful dalam hal kustomisasi wordpress.

Pada setiap postingan tutorial atau kustomisasi wordpress di website ini, saya akan memberikan kode terlebih dahulu baru opsi plugin yang tersedia.

Leave a Reply